Berdakwah Dengan Hati

Sabtu, 19 Maret 2016

Kisah Nyata Pertaubatan Seorang Muslimah Asal Australia Yang Membuat Orang Menangis Membacanya

Berdakwah - Diriwayatkan dari Anas r.a., “Aku mendengar
Rasulullah s.a.w bersabda:

“Allah s.w.t berfirman: “Wahai keturunan Adam. Selama kau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli (pada banyaknya dosamu). Wahai keturunan Adam, jika dosamu mencapai awan di langit dan kau meminta ampunan-Ku, maka Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli (pada banyaknya dosamu).” (H.R Tirmidzi, hadist hasan-sahih)

Kisah Nyata: Pertaubatan Seorang Muslimah Asal Australia Yang Membuat Orang Menangis Membacanya
Sumber: Lampuislam.org
Ini kisah nyata yang diceritakan seorang da’i dari Mesir, Amr Khaled. Dia berkata “Tiga hari yang lalu aku menerima email dari seorang gadis Australia. Dan email itu berbunyi sebagai berikut.

“Aku seorang gadis Lebanon yang memiliki ayah Muslim dan ibu Kristen. Selama 10 tahun pertama kehidupanku, aku tinggal di Lebanon, kemudian kami pindah ke Australia. Hal ini membuat hubunganku dengan orang-orang di Timur Tengah terputus. Saat ini aku berusia 22 tahun. Dan setelah pindah ke Australia, hubunganku dengan agamaku juga berakhir. Satu-satunya hal yang kutahu adalah bahwa aku seorang Muslimah. Aku tidak tahu bagaimana bentuk Quran, aku tidak tahu caranya shalat, dan aku tidak menjalankan agama dalam hidupku.

Ibu dan ayahku bercerai, masing-masing dari mereka menikah kembali dengan orang lain. Ketika aku masuk kuliah, ibu dan ayahku meninggalkan Australia. Mereka meninggalkanku sendirian tanpa keluarga, tanpa saudara. Aku tidak tahu apa-apa tentang sanak familiku di Lebanon.

Aku hidup sendiri dan harus bekerja untuk menyambung hidup. Aku kuliah di pagi hari dan bekerja di bar pada malam hari. Aku punya seorang pacar, dan telah banyak melakukan berbagai perbuatan haram dimana aku melakukannya tanpa rasa malu. Aku sepenuhnya mengikuti gaya hidup Barat.

Aku tahu sedikit bahasa Arab. Dan karena aku berparas cantik, aku mengikuti kompetisi kecantikan di Selandia Baru dan memenangkan kompetisi ini. Aku berencana untuk mengikuti kompetisi yang lebih besar di Selandia Baru, dan saat ini aku melakukan modelling untuk cover majalah-majalah.

Pada saat ini, aku seringkali mengunjungi seorang keluarga asal Lebanon yang tinggal di Australia. Dan aku menonton sebuah episode Ramadhan di TV yang membicarakan tentang kesantunan. Episode itu mencantumkan alamat websitenya. Aku menjadi sadar, seakan-akan episode ini memang diperuntukkan bagiku. Aku mengirimkan email ini untuk bertanya: Apakah mungkin Allah mengampuniku?”

Dan disinilah email dari Sarah berakhir. Subhanallah! Tidak peduli sudah berapa lama seseorang jauh dari Tuhannya, jiwanya selalu rindu akan Tuhannya. Sebagaimana perut menginginkan makanan, begitu juga jiwa rindu akan Allah.
Kemudian sang da’i menulis email jawaban untuk menasihati gadis itu tentang persyaratan untuk bertaubat, dan bahwa tentu saja Allah akan mengampuninya jika dia bertaubat. Dua hari kemudian gadis itu menghubungi Amr Khalid dan berkata: “Aku telah bertaubat kepada Allah, dan aku telah meninggalkan pacarku dan berjanji untuk tidak menemuinya lagi.”

Setelah dua hari berikutnya, Sarah menghubungi Amr lagi dan berkata: “Aku ingin belajar caranya shalat.”

Kemudian dua hari lagi berlalu dan gadis itu berkata: “Aku menginginkan Mp3 Al-Qur’an.” Jadi Amr mengirimkan beberapa Mp3 melalui DHL Korea.

Seminggu berlalu dan dia tidak mendengar kabar dari gadis itu sampai gadis itu memberitahunya bahwa dia telah melepaskan gelar kecantikannya dari kota itu.

Kemudian datanglah sebuah kejutan. Gadis itu menghubunginya dan berkata “Aku telah mengenakan hijab.”

Meski begitu, kisah ini tak berakhir disini. Dua hari setelah mengenakan hijab, Sarah mengalami nyeri yang teramat sangat di kepalanya. Jadi Sarah mengunjungi dokter yang hasil diagnosisnya menunjukkan dia terkena kanker otak dan hidupnya tak lama lagi.

Sarah pun masuk rumah sakit untuk dioperasi. Tingkat kesuksesan dari operasi ini adalah 20 persen sebagaimana dikatakan oleh dokternya di Australia.

Dan dengarlah apa yang dikatakan Sarah pada email yang ditulisnya. Dia berkata “Aku senang untuk bertemu Allah. Aku senang karena telah bertaubat sebelum mengetahui penyakitku. Aku tidak tahu apakah ibu dan ayahku akan mengetahui tentang kondisiku. Jika aku hidup, aku akan mendukung websitemu, karena website ini adalah jendelaku menuju Islam.”
 
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Ternyata dia meninggal dunia. Semoga Allah merahmati Sarah yang meninggal pada umur 22. Mereka menguburkannya bersama umat Muslim di Selandia Baru.
 
Sebelum kematiannya, Sarah mengirim email pendek ke Amr Khalid mengatakan: “Aku telah hidup jauh dari Tuhanku selama 22 tahun. Tapi aku bertaubat dan kembali kepada Allah 3 minggu yang lalu. Aku tidak tahu banyak Muslim selain dirimu dan forum internet ini. Aku memohonmu untuk mendo’akanku semoga Allah merahmati dan mengampuniku. Berdo’alah kepada Allah agar memberi hidayah pada ibuku, karena dia tidak tahu apapun tentangku. Tertanda, Sarah.”

Semoga Allah memberikan Sarah surga tingkat tertinggi. Aamiin. Terakhir, ingatlah firman Allah berikut ini:

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (Qs. 66:8)
 
Sumber: Lampuislam.org

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Kisah Nyata Pertaubatan Seorang Muslimah Asal Australia Yang Membuat Orang Menangis Membacanya