Polisi
Shanghai enemukan sepasang Anak di gorong-gorong kota yang di duga di
buang oleh kedua orangtuanya sejak beberapa puluh tahn yang lalu.
Anak-anak yang telah menginjak remaja yang telah terbukti sebagai
saudara ini tampaknya telah dibuang oleh orang tuanya sejak beberapa
tahun lalu dan dibesarkan oleh sekelompok tikus.
Seperti dilansir worldnewsdailyreport.com, Rabu (2/3/2016), salah satu anak terlihat oleh beberapa pekerja kota yang sedang membersihkan saluran pembuangan pekan lalu. Menurut para pekerja, anak-anak ini sewaktu ditemukan sedang bersama ribuan tikus yang mengikutinya.
Sementara anak yang kedua ditemukan saat dia mengais-ngais makanan di tempat pembuangan sampah. Melihat itu, petugas Kepolisian Shanghai dengan cepat mengerahkan anak buahnya untuk menangkap mereka. Namun usaha itu tidak mudah, karena itu para polisi terpaksa menembak mereka dengan anak panah yang telah diberi obat penenang. Anak-anak itu kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat. Mereka akan menerima pemeriksaan dan perawatan medis lengkap.
Manusia memang mempunyai kemampuan bertahan yang luar biasa.
Dr Wu Jieng Lao, yang menangani mereka mengatakan, kedua anak itu diperkirakan berumur sekitar 8 dan 10 tahun. Mereka tampak kekurangan gizi namun tidak parah. Justru dokter tersebut terkejut dengan keadaan mereka yang cukup sehat mengingat mereka tinggal dengan kondisi yang sangat buruk.
"Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah mereka mengidap penyakit atau tidak, namun sekarang mereka berada dalam kondisi yang lebih baik. Menurut dokter Wu, mereka tampaknya tak pernah belajar bahasa apapun. Mereka juga tak memiliki kontak dengan manusia lain.
Dr Wu Jieng Lao kagum dengan kemampuan bertahan hidup mereka. Menurutnya, perlu kecerdasan untuk bisa survive lingkungan yang sangat tidak bersahabat itu. Saat ini pihak kepolisian Shanghai akan melakukan penyelidikan untuk mencari asal-usul ini dan mengidentifikasi orang tuanya.
Dokter tersebut menduga, dua anak ini kemungkinan dilempar ke bawah gorong-gorong oleh orang tuanya begitu ia lahir. Seperti yang sering terjadi di Shanghai, diperkirakan 100 juta anak telah menjadi korban pembunuhan karena kebijakan pemerintah yang menerapkan satu anak sejak tahun 1978.